Rejang Lebong (ANTARA News) - Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat wilayah III meliputi Provinsi Bengkulu dan Sumatera Selatan, saat ini mengalami kerusakan akibat maraknya pertanian ladang berpindah dan usaha pembukaan perkebunan.

"Tingkat kerusakan kawasan TNKS wilayah III saat ini diperkirakan mencapai 20 persen dari luasan 600.000 hektare," kata Kepala Bidang Pengelolaan TNKS wilayah III Bengkulu dan Sumsel, Donal Hutasoit, saat ditemui di kantornya di Rejanglebong, Selasa.

Luasan kawasan TNKS yang berada di Provinsi Bengkulu meliputi Kabupaten Rejanglebong, Lebong, Bengkulu Utara dan Kabupaten Musi Rawas, Sumsel.

Daerah-daerah yang mengalami kerusakan umumnya berbatasan dengan Hutan Produksi (HP) dan Hutan Produksi Terbatas (HPT). Selain masih lemahnya kesadaran masyarakat untuk menjaga hutan, juga ada pembangunan yang dilakukan pemerintah daerah pada kawasan TNKS dengan alasan untuk pembukaan keterisolasian yang secara tidak langsung merusak kelestarian dan kelangsungan TNKS.

Di wilayah Rejanglebong pembukaan jalan di TNKS juga terjadi pada pembangunan jalan Jambu Keling, Kecamatan Bermani Ulu Raya, yang saat ini kasusnya ditangani oleh Polda Bengkulu. Kasus lainnya di Kabupaten Bengkulu Utara, yakni perambahan dan pembukaan kawasan pemukiman juga masih dalam penanganan pihaknya.